Senin, 21 Juli 2008

MUHAIMIN

Jakarta - Tidak hanya Gus Dur yang disebut-sebut kecipratan dana suap Tanjung Api-api dari tersangka suap Yusuf Emir Faishal. Suami penyanyi Hetty Koes Endang ini juga memberi uang Rp 920 juta untuk Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar.

Pengakuan itu disampaikan Bendahara DPP PKB kubu Gus Dur, Aris Junaedi usai dimintai keterangan oleh KPK di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2008).

Aris dimintai keterangan oleh KPK seputar klarifikasi dana Rp 300 juta dari Yusuf Faishal sejak pukul 10.45 WIB sampai 14.06 WIB.

Berikut wawancara wartawan dengan Aris:

Pak diperiksa untuk apa?


Hanya untuk klarifikasi Rp 300 juta itu saja. Yusuf Faishal sebagai mantan bendaraha Tim Koordinasi Pemenangan Pilkada (TKPP) seluruh Indonesia menghadap Gus Dur 2 tahun lalu. Melaporkan ada sisa dana Rp 900 juta. Gus Dur perintahkan kan ada bendahara, Aris Junaidi. Jadi diserahkan ke saya.

Tidak benar saya dikirim lewat BCA untuk pengobatan Gus Dur. Yang benar uang itu adalah saldo dari TKPP seluruh Indonesia.

Darimana tahu itu dari TKPP?


Beliau (Yusuf) ngomong sudah saya transfer Rp 300 juta. Karena ini uang partai, ya dibalikin ke partai.

Pak berarti Yusuf ngakuin itu uang TKPP?


Iya dia ngakuin.

Akhirnya 1 bulan lalu, Pak Yusuf Faishal ketemu saya minta tolong supaya Rp 300 juta itu dibalikin karena itu dana gratifikasi. Dulu kan bilangnya uang TKPP. Jadi ini dua peristiwa yang berbeda.

Bapak tidak tahu itu uang gratifikasi?


Ya tidak tahulah saya.

Slip itu bukan untuk pengobatan Gus Dur?


Soal slip, misalnya saya kasih slip. Soal untuk apa kan tinggal saya yang tulis. Apa saja kan bisa. Soal ini kan Pak Yusuf yang nulis.

Saya akui Pak Yusuf itu kader PKB, orang baik, banyak amal, banyak yang dibantu. Kemudian dia menceritakan disebutkan Pak Muhaimin juga dibantu Rp 920 juta.

Ceritanya gimana Pak?


Satu bulan lalu, sebelum ramai-ramai (kisruh yang berujung pada pemecatan Muhaimin). Pokoknya dia bantu ke Muhaimin ke Pak Muamir, Rp 1,56 miliar. Ibu Ida Fauziah kalau ini dikitlah. Total keseluruhan, saya tidak tahu.

Waktu PKB terima duit itu pernah ditanya tidak uang itu darimana?


Iya nggaklah. Etis nggak sebagai orang Jawa atau Indonesia, kita dikasih uang atau disetor uang, itu uang maling atau tabungan asli kan nggak etis.

Yang jelas di sini Yusuf Faishal sudah banyak bantu kegiatan PKB. Tetapi yang saya protes waktu pertemuan, beliau bilang ini resmi dan uang halal di komisi resmi didapatkan. Semua partai yang tergabung dalam komisi saya, sah dan halal dapatkan dana tersebut.

Komisi IV ya Pak?


Ya komisi empat.

Kesannya Yusuf ditinggal PKB?


Nggak saya akan besuk beliau. Beliau berharap PKB akan bantu. Saya bantu, tetapi solusi bantuannya kayak apa. Mestinya kalau fair ketika dapat datang ke PKB terus ini ada dana, diambil atau tidak. Terus kalau memang diambil, untuk Pak Yusuf berapa, PKB berapa. Fairnya begitu. Tetapi yang saya protes ke Faishal ketika dapat uang, bapak diam. Begitu ada masalah saya disuruh tolong.(aan/iy)


sumber : detik.com

MOTOR DISALAHIN ?


Mungkin Gottlieb Daimler and Wilhelm Maybach sebagai perancang pertama sepeda motor pada tahun 1885 tak pernah membayangkan fenomena sepeda motor di Jakarta saat ini.

Saat jumlah sepeda motor begitu booming di Jakarta, dan membawa segudang masalah termasuk tingginya fatalitas korban kecelakaan di jalan raya, maka dianggaplah sepeda motor sebagai biang kerok kesemrawutan lalu lintas di Jakarta.

Tetapi disisi lain motor adalah alat penolong warga Jakarta dan sekitar dalam menghadapi persoalan transportasi darat. Pemerintah sendiri melonggarkan kebijakan pemilikan motor karena melihatnya sebagai salah satu instrumentasi pendapatan, didukung begitu kuatnya para pengusaha mengemas hukum hukum ekonomi sehingga menggelapkan pandangan visioner dari pengambil kebijakan.

Kalau mau jujur, kemacetan di Jakarta bukan hanya faktor sepeda motor, tetapi juga karena amburadulnya sistim transportasi darat kita dan terutama pada sistim transportasi publik....

Jumat, 18 Juli 2008

Avatar Lively dari Google LIVELY Rabu, 9 Juli 2008 | 14:53 WIB KABAR PENGGUNA GOOGLE

Avatar Lively dari Google

Rabu, 9 Juli 2008 | 14:53 WIB
JAKARTA, RABU – Suka avatar? Ada kabar bagus bagi pengguna Google. Google baru saja meluncurkan Lively, sebuah lingkungan 3D baru, alias dunia avatar.

Seperti kebanyakan lingkungan berbasis avatar, Lively hanyalah sebuah kamar ngobrol (chat room). Interaksi Anda dengan pengguna lain di sini divisualisasikan, dan sangat animatif. Jadi bagaimana membuatnya?

Pertama-tama, download-lah aplikasi Lively dari situsnya (www.lively.com), lalu jalankan, Berikutnya, pilihlah kamar Google Lively. Caranya, dari Room List, klik judul kamar yang ingin Anda kunjungi untuk pertama kalinya. Gunakan nama dan password login Anda di akun Google untuk masuk. Gunakan tab di bagian atas halaman untuk menyortir kamar-kamar berdasarkan tingkat popularitas, jumlah pengunjung, atau yang terbaru. Setelah Anda selesai membuat kamar dan menambahkan teman, maka tab My Rooms dan My Friend’s Room akan tersedia.

Selanjutnya, klik My Avatar di sisi kanan, klik avatar yang Anda sukai dan pilih Select Avatar. Selesai memilih, klik X untuk menutup menu. Nah kini,
Anda bisa menggerakkan avatar Anda ke segala arah, mengubah sudut pandang (avatar’s view, bird’s eye view, viewfinder), mendekati dan ngobrol dengan avatar-avatar lain. Anda juga bisa menyuruh karakter Anda untuk berpartisipasi dalam kegiatan melucu.

SEKAPUR SIRIH




Ass. Wr. Wb. Sampurasun, wilujing sumping, sugeng rawuh

Hari ini Sabtu, 19 Juli 2008, saya dan keluarga yg BESAR-BESAR ingin menyampaikan ikut bergabung di BLOG ini, mudah-mudahan dengan kehadiran kami di situs ini dapat menambah keceriaan dan kebhinnekaan para BLOGGER di Tanah Air tercinta ini.

Wassalam


SALAM BLOGGER